Wali Kota Ramlan Berduka, Fort de Kock Hill Mati: “Ikon Pacuan Kita Telah Tiada”

Sebagai seorang penggemar dan pemilik kuda pacuan, Ramlan memahami betul peran penting Fort de Kock Hill. Anakan dari kuda ini, seperti Romantic Spartan, telah berlaga di berbagai gelanggang nasional.
Lebih dari itu, pejantan ini juga membantu banyak peternak dan kusir bendi mendapatkan keturunan unggulan dengan biaya yang terjangkau, berkat program pemerintah yang bersifat subsidi.
"Pacuan bukan sekadar hiburan. Ia adalah budaya, ekonomi, dan kebanggaan kita. Dan Fort de Kock Hill adalah penopangnya selama hampir dua dekade," ujar Ramlan.
Merespons duka yang dirasakan banyak pihak, Ramlan memastikan pemerintah kota akan mengupayakan pengganti pejantan Fort de Kock Hill. Ia menyebut kemungkinan mendatangkan kuda pejantan baru dari Australia atau negara lain, tergantung dukungan anggaran maupun peluang bantuan dari pusat.
"Kita lihat dulu kemampuan anggaran. Tapi saya pribadi punya niat kuat agar Bukittinggi tetap punya pejantan unggulan. Ini bukan soal simbol, ini soal masa depan pacuan kita," katanya penuh keyakinan.
Rencananya, Fort de Kock Hill akan dimakamkan secara layak di area Puskeswan, tempat di mana ia tumbuh dan berjasa.
Editor : Wahyu Sikumbang