Korban Jiwa Bencana Agam 192 Orang, Ribuan Warga Masih Mengungsi, Kerugian Ditaksir Rp682 Miliar
AGAM, iNEWSPadang.id— Dampak rangkaian bencana hidrometeorologi yang melanda wilayah Kabupaten Agam, Sumatera Barat sejak 19 November 2025 mencatatkan angka korban jiwa yang tragis dan kerugian material yang fantastis.
Data terbaru Posko Tanggap Darurat Bencana Kabupaten Agam per tanggal 10 Desember 2025 pukul 20.00 WIB, melaporkan total 192 orang meninggal dunia, dengan 25 korban di antaranya belum teridentifikasi.
Tak hanya itu, 72 orang dilaporkan masih hilang, menambah panjang daftar pencarian yang dipusatkan di sejumlah titik longsor dan aliran sungai.
Sementara itu, 4.117 jiwa terpaksa mengungsi ke lokasi yang lebih aman. Berdasarkan data rinci, korban mengungsi paling banyak berasal dari Kecamatan Tanjung Raya dengan 2.998 orang, disusul oleh Palembayan dengan 782 orang.
Kecamatan Palembayan menjadi wilayah dengan dampak paling mematikan. Kronologis bencana di Palembayan pada 27 November 2025 menyebutkan banjir bandang berintensitas tinggi menghantam hulu sungai, menyeret material berupa lumpur, batu, dan kayu.

Kejadian ini mengakibatkan kerusakan parah dan menewaskan 140 orang di kecamatan tersebut. Skala bencana secara keseluruhan meluas hingga mencakup 16 kecamatan di Agam, termasuk Palupuh, Malalak, dan Matur.
Dari segi infrastruktur dan aset, kerugian akibat bencana ini ditaksir mencapai angka yang mengejutkan, yakni Rp682.356.858.400. Angka tersebut mencerminkan kerusakan yang sangat parah di berbagai sektor.
Tercatat 600 unit rumah rusak berat, sementara fasilitas pendidikan ikut hancur, dengan 106 sekolah terdampak.
Aksesibilitas turut lumpuh setelah 67 titik jembatan dan 49 titik jalan mengalami kerusakan total atau putus. Sektor pertanian dan peternakan juga terpukul, dengan 1.813,70 hektar lahan pertanian rusak dan 5.025 ekor hewan ternak terdampak.
Meskipun kerusakan yang terjadi begitu besar, upaya penanggulangan menunjukkan hasil positif dalam pemulihan akses. Dalam periode 24 jam antara tanggal 9 dan 10 Desember, angka jiwa yang masih terisolasi berhasil ditekan secara drastis, kini tersisa 988 jiwa.
Titik isolasi yang masih memerlukan penanganan berat kini terkonsentrasi di beberapa jorong di Matur (Lawang dan Sipinang) dan Nagari IV Koto Palembayan, yang terus diupayakan pembukaan aksesnya.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Pemkab agam, Roza Syafdefianti, mengatakan bahwa fokus utama saat ini adalah percepatan layanan kepada pengungsi dan distribusi logistik ke daerah yang baru terbuka.
"Skala kerusakan di 16 kecamatan ini sangat masif, kerugian hampir menyentuh angka Rp700 miliar. Namun, fokus utama kita adalah memastikan 4.117 warga yang mengungsi mendapatkan pelayanan maksimal, dan 988 jiwa yang masih terisolasi dapat segera dijangkau logistik dan bantuan medis," tegas Roza, Kamis (11/12/2025).
Sementara, Bupati Agam Benni Warlis mengimbau masyarakat untuk terus waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi susulan, mengingat musim hujan masih berlangsung.
Upaya mitigasi dan pembersihan lokasi bencana akan terus dilakukan secara kolaboratif oleh tim gabungan di bawah koordinasi BPBD Kabupaten Agam.
Editor : Wahyu Sikumbang