AGAM, iNewsPadang.id — Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat, melakukan pengerukan Sungai Batang Aia Katiak di Jorong Cangkiang, Nagari Batu Taba, Kecamatan Ampek Angkek, yang mengalami pendangkalan akibat banjir lahar dingin Gunung Marapi.
Material berupa pasir hitam, kerikil, hingga batu besar telah lama mengendap, sehingga kapasitas sungai berkurang signifikan.
Wali Nagari Batu Taba, Rahmat Hidayat, menyampaikan bahwa pengerukan ini sudah berlangsung sejak beberapa hari terakhir.
“Pengerukan merupakan upaya mitigasi bencana dari Pemkab Agam untuk meminimalisir dampak jika terjadi banjir lahar dingin,” ujarnya, Jumat (8/8/2025). Ia menjelaskan, panjang sungai yang dinormalisasi mencapai 3 kilometer dengan kedalaman galian sekitar 1,5 meter.
Sementara, Wali Jorong Cangkiang, Rozi Fefori, mengungkapkan apresiasinya kepada pemerintah daerah dan pihak terkait yang membantu pelaksanaan normalisasi sungai.
Menurutnya, pengerukan akan membuat aliran air lebih lancar sekaligus mengurangi kekhawatiran warga jika banjir lahar dingin kembali terjadi.
Pantauan di lokasi menunjukkan dua alat berat bekerja menggali material di dasar sungai, kemudian menumpuknya di kedua sisi sebagai penahan tebing.
Sebelumnya, Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera V Padang telah melakukan pengerukan di embung yang menjadi muara sungai tersebut.
Jorong Cangkiang berada sekitar 9 kilometer dari puncak Gunung Marapi. Saat bencana galodo pada 11 Mei 2024 lalu, wilayah ini termasuk yang terdampak parah akibat luapan Sungai Batang Aia Katiak.
Langkah normalisasi ini diharapkan mampu mengurangi risiko bencana serupa di masa mendatang.
Warga setempat yang berprofesi sebagai petani melihat proses normalisasi Batang Aia Katiak. Foto: Endra
Editor : Wahyu Sikumbang
Artikel Terkait