Data terbaru menunjukkan, sepanjang September hingga 24 September malam, Marapi sudah meletus sebanyak 12 kali, disertai 65 kali erupsi berupa hembusan.
Aktivitas vulkanik dalam dua pekan terakhir tercatat fluktuatif dengan kecenderungan meningkat. PVMBG mendeteksi adanya tremor non-harmonik, gempa vulkanik dangkal dan dalam, hingga microtremor yang menandakan suplai magma ke dapur magma, sehingga memicu serangkaian erupsi.
PVMBG mengimbau masyarakat untuk terus memantau informasi resmi dari lembaga berwenang dan tidak terpancing kabar bohong. Masyarakat di aliran sungai berhulu di puncak Marapi juga diingatkan agar waspada terhadap potensi banjir lahar, terutama pada musim hujan.
Editor : Wahyu Sikumbang
Artikel Terkait