Padang, iNews.id– Universitas Negeri Padang (UNP) baru saja mengukir sejarah sebagai perguruan tinggi pertama di dunia yang secara resmi menggelar Lomba Marandang atau memasak Rendang, makanan terlezat dunia. Acara yang merupakan rangkaian peringatan Dies Natalis UNP ke-71 ini bukan hanya ajang adu keterampilan, tetapi juga simbol integrasi budaya di lingkungan kampus.
Bertempat di auditorium UNP, lomba ini digelar bersamaan dengan Lomba Membuat Teh Talua (Teh Telur) dan Lomba Kreasi Kopi Susu. Suasana meriah dipenuhi aroma rempah khas Minangkabau yang menyelimuti seluruh civitas akademika, termasuk para mahasiswa asing.
Antusiasme Internasional untuk Rendang
Partisipasi mahasiswa internasional menjadi sorotan utama. Abdoulie Jonga, mahasiswa Program Kemitraan Negara Berkembang (KNB) 2025 asal Gambia, mengaku sangat antusias.
"Ini pengalaman pertama saya memasak rendang, yang menurut berbagai situs kuliner dan majalah internasional termasuk salah satu makanan terlezat di dunia," ujarnya. Meskipun sudah sering mencicipi, ini adalah kali pertama Abdoulie berkesempatan mengolahnya sendiri.
Tak hanya Rendang, minuman khas Minangkabau, Teh Talua, juga menarik perhatian mahasiswa asing. Guo Zichen, mahasiswi asal Cina, mengungkapkan kekagumannya. "Minuman ini cukup praktis dalam pembuatannya, rasanya unik, teksturnya creamy, dan sangat enak," katanya. Selain Gambia dan Cina, mahasiswa dari Nigeria dan Somalia juga turut unjuk kebolehan.
Melestarikan Warisan Budaya
Ketua Pelaksana lomba sekaligus Ketua DWP UNP, Ny. Hilma Krismadinta, menegaskan bahwa acara ini memiliki misi besar. “Lomba kuliner ini bertujuan menjaga dan melestarikan resep tradisional rendang dan teh talua sebagai bagian dari warisan budaya Minangkabau dan Indonesia,” jelasnya.
Langkah ini juga disambut baik oleh Sekretaris UNP, Dr. Erianjoni, M.Si. Menurutnya, lomba marandang menjadi simbol integrasi budaya Minangkabau melalui kuliner dan mempererat tali silaturahmi.
“Kami berkomitmen mengadakan lomba ini setiap tahun... Ini adalah bagian dari usaha kami memperkenalkan budaya Minangkabau kepada seluruh civitas akademika, termasuk mahasiswa internasional,” tegas Dr. Erianjoni, yang juga menekankan status UNP sebagai perguruan tinggi pertama di dunia yang menyelenggarakan lomba marandang dan teh telur secara resmi di tingkat kampus.
Acara ditutup dengan tradisi Makan Barapak atau Makan Bajamba, kebiasaan Minangkabau yang melambangkan kebersamaan. Semua peserta, tanpa memandang status sosial, makan bersama dari satu wadah yang sama sebagai penanda persatuan dan silaturahmi yang kuat di lingkungan UNP.
Editor : Budi Sunandar
Artikel Terkait