MTV Pamit : Lagu Perpisahan untuk Generasi yang Tumbuh Bersamanya

Agung Sulistyo
Logo MTV terpampang di layar simbol masa ketika televisi bukan hanya hiburan, tapi jendela menuju dunia musik dan mimpi. Foto Ist

JAKARTA, iNewsPadang.id - Di penghujung tahun 2025, Eropa akan kehilangan satu ikon yang pernah mengguncang dunia hiburan global. MTV — saluran yang dulu menjadi kiblat musik, gaya hidup, dan ekspresi generasi muda — akan menutup seluruh jaringan musiknya di benua itu.

Paramount Global, perusahaan induk MTV, mengumumkan keputusan bersejarah ini sebagai bagian dari restrukturisasi besar yang menyesuaikan diri dengan kebiasaan baru penonton. Kini, dunia tidak lagi duduk di depan televisi menunggu video klip terbaru muncul di layar. Musik telah berpindah rumah — ke ponsel, ke platform streaming, ke dunia tanpa jadwal tayang.

“Perubahan ini mengikuti arah industri hiburan yang telah berevolusi,” tulis Paramount Global dalam keterangannya yang dikutip BBC. Penutupan akan berlangsung bertahap mulai dari kawasan Nordik hingga Inggris pada akhir Desember 2025.

Daftar saluran yang akan berhenti tayang mencakup MTV Music, MTV 80s, MTV 90s, Club MTV, hingga MTV Live. Bagi sebagian orang, deretan nama itu bukan sekadar kanal televisi, melainkan ruang nostalgia — tempat mereka pertama kali melihat Thriller milik Michael Jackson, Smells Like Teen Spirit dari Nirvana, hingga Bad Romance dari Lady Gaga.

Dari Revolusi Musik ke Dunia Streaming

MTV lahir pada 1 Agustus 1981 dengan kalimat legendaris, “Ladies and gentlemen, rock and roll.” Sejak itu, saluran ini mengubah cara dunia menikmati musik. Video klip bukan lagi pelengkap lagu, tetapi menjadi identitas seniman.

Namun, seperti banyak hal lain, MTV pun tak kebal terhadap waktu. Dalam dua dekade terakhir, generasi muda lebih akrab dengan YouTube, Spotify, dan TikTok. Musik kini dinikmati melalui algoritma, bukan jadwal siaran. Di tengah arus digitalisasi, saluran televisi musik kehilangan tempatnya.

“MTV bukan hanya televisi, tapi perasaan. Ia adalah suara masa muda kita,” ujar Lars Nielsen, pengamat media asal Denmark. “Namun, masa muda itu kini berpindah ruang — dari televisi ke layar saku.”

Akhir Sebuah Era, Awal Bab Baru

Paramount belum mengumumkan nasib saluran MTV di wilayah lain seperti Amerika, Asia, atau Amerika Latin. Tetapi banyak analis memprediksi, langkah di Eropa bisa menjadi sinyal bagi masa depan MTV secara global.

Kini MTV lebih dikenal lewat acara reality show seperti The Challenge atau Teen Mom, ketimbang deretan video musik. Perubahan ini menggambarkan bagaimana televisi harus beradaptasi di tengah persaingan konten digital yang nyaris tanpa batas.

Bagi jutaan penonton yang tumbuh bersama logo MTV berwarna-warni itu, kabar ini seperti menutup buku lama yang penuh kenangan. MTV telah menjadi bahasa bersama lintas generasi — tempat di mana musik, mode, dan ekspresi muda bertemu dalam satu layar.

Kini layar itu gelap, tapi gema pengaruhnya akan terus terdengar di setiap video musik yang muncul di dunia digital.

Editor : Agung Sulistyo

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network