Zibos Band Rilis Marana ke Pasar Musik Digital

Agung Sulistyo
Zibos Band saat sesi rekaman single “Marana” yang resmi dirilis di berbagai platform digital.

PAYAKUMBUH,iNewsPadang.id-Grup musik asal Payakumbuh, Zibos Band, resmi meluncurkan single terbaru bertajuk “Marana” pada 22 November 2025. Lagu tersebut kini dapat diakses di berbagai platform digital seperti Spotify, Apple Music, YouTube, Instagram, TikTok, dan sejumlah layanan streaming musik lainnya.

Manajer Zibos Band, Ade Suhendra, mengatakan bahwa proses penggarapan single ini telah berlangsung beberapa bulan sampai akhirnya rampung di studio rekaman.

“Alhamdulillah, hari ini ‘Marana’ resmi dirilis dan sudah bisa dinikmati pendengar di berbagai platform digital,” ujarnya.

Setelah perilisan, Zibos Band dijadwalkan menggelar rangkaian promo di sejumlah kafe di Kota Payakumbuh. Beberapa titik yang sudah dihubungi antara lain Qamari Coffee, Ribian Coffee, Parewa Coffee, dan De Coffee.

“Promo juga memungkinkan dilakukan di luar Payakumbuh, tergantung kesepakatan dengan venue yang akan bekerja sama,” tambah Ade.

Ia juga mengungkapkan bahwa Zibos Band telah dijadwalkan tampil di Payakumbuh Creative Market pada awal Desember mendatang.

 

Zibos Band beranggotakan empat musisi muda berbakat: Nofri (vokal), Suru atau Nursahiru (gitar), Lycko (bass), dan Rosel (drum). Masing-masing membawa ciri musikal yang kuat dan berpengaruh pada warna lagu “Marana”.

Drummer bernama lengkap Abdi Tunggal Rosel ini menghadirkan nuansa grunge dan alternative rock melalui permainan drum yang bertenaga.

“Drum itu bukan sekadar ketukan; itu energi,” kata Rosel.

Sejak 2004, ia telah bermain dengan sejumlah band seperti Obelix, The Giving, Rubby, Olula, Belian, hingga Wisnoise. Pengalamannya memberi fondasi ritmis yang kokoh bagi single “Marana”.

Bass yang dimainkan Likona Putra (Lycko) menjadi penguat karakter musik Zibos Band. Terpengaruh Billy Sheehan, Victor Wooten, hingga Flea, ia menghadirkan permainan bass yang memadukan teknik dan emosi.

“Musik bukan sekadar bunyi, tapi bahasa jiwa,” tuturnya.

Lycko juga pernah terlibat bersama Blitz Bandl, TBC Band, Deniro Band, dan beberapa kolaborasi dengan musisi nasional.

Gitaris Nursahiru (Suru) menawarkan riff-riff tegas dengan sentuhan rock modern berpadu nuansa klasik ala Queen, Guns N’ Roses, Muse, hingga AC/DC. Pengalaman panjangnya bersama band Ruby, Olula, Belian, dan @cowboysmokers memperkaya komposisi “Marana”.

Vokalis bernama asli Nofriandi (Qopin) menjadi pengantar emosi dalam setiap lirik “Marana”. Dipengaruhi karakter vokal Anthony Kiedis, Freddie Mercury, hingga Chester Bennington, Qopin menghadirkan energi sekaligus kedalaman rasa.

“Setiap lirik adalah cerita, dan tugas vokalis membuat cerita itu hidup,” ujarnya.

Sebelum bergabung dengan Zibos Band, ia dikenal sebagai frontman Savecold dan Jump.

Di balik perjalanan Zibos Band, terdapat manajemen yang digawangi Ade Suhendra, seorang jurnalis dan pegiat media digital asal Payakumbuh. Dengan latar belakang komunikasi yang kuat, ia membawa pendekatan baru berupa strategi kreatif, storytelling, dan penguatan branding.

“Musik bukan hanya hiburan, tetapi medium ekspresi dan jembatan emosi antara musisi dan pendengar,” ungkap Ade.

Dengan komposisi personel yang solid, manajemen yang kuat, serta karakter musik yang khas, single “Marana” menjadi langkah baru bagi Zibos Band untuk menjangkau pendengar lebih luas. Lagu ini diharapkan dapat memperkaya warna musik lokal dan memperkuat eksistensi band asal Payakumbuh ini di industri kreatif.

Editor : Agung Sulistyo

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network