PADANG PARIAMAN, iNEWSPadang.ID — Upaya pencegahan stunting tidak lagi hanya mengandalkan pendekatan konvensional. Digitalisasi layanan kesehatan dasar hingga pelibatan generasi muda kini menjadi strategi penting dalam memperkuat perang melawan stunting di tingkat akar rumput. Pendekatan inilah yang diusung PT Bank Central Asia Tbk (BCA) melalui Bakti BCA dalam kampanye Ayo Cegah Stunting yang digelar di Nagari Guguak, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat.
Kampanye tersebut menjadi bagian dari komitmen BCA mendorong pencegahan stunting berbasis masyarakat dengan menggabungkan penguatan kapasitas lokal, pemanfaatan teknologi digital, serta peran aktif remaja sebagai agen perubahan. Program ini dirancang untuk menumbuhkan perubahan perilaku gizi dan kesehatan secara berkelanjutan, mulai dari tingkat keluarga hingga komunitas.
Program Ayo Cegah Stunting mulai dijalankan sejak 2024 dengan diawali pemetaan kondisi dan potensi wilayah sebagai dasar perancangan intervensi. Fokus awal diarahkan pada penguatan fondasi masyarakat melalui peningkatan kapasitas kader, keterlibatan local champion, serta edukasi gizi dan kesehatan yang kontekstual dengan kondisi setempat.
Memasuki 2025, pendekatan program diperluas dengan penguatan sistem digital. Dalam rangkaian kegiatan di Nagari Guguak, Bakti BCA meluncurkan dashboard monitoring Ayo Cegah Stunting yang memungkinkan kader posyandu dan tenaga kesehatan mencatat, memantau, dan menganalisis pertumbuhan anak secara lebih cepat dan akurat. Sistem ini dilengkapi visualisasi data sederhana untuk membantu deteksi dini risiko stunting sekaligus memberikan gambaran kondisi gizi di tingkat desa.
Program Ayo Cegah Stunting melibatkan local champion, kader posyandu, dan remaja sebagai bagian dari penguatan perubahan perilaku gizi dan kesehatan berkelanjutan. Foto: Istimewa
EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn mengatakan bahwa pemanfaatan teknologi menjadi bagian penting dalam memastikan intervensi berjalan tepat sasaran. “Pencegahan stunting merupakan proses jangka panjang yang membutuhkan perubahan perilaku gizi dan kesehatan di tingkat keluarga dan komunitas. Melalui Ayo Cegah Stunting, kami berfokus pada penguatan kapasitas serta kemandirian masyarakat dengan dukungan sistem yang memudahkan pemantauan sejak dini,” ujarnya.
Selain digitalisasi posyandu, program ini juga menempatkan remaja sebagai elemen strategis dalam pencegahan stunting. Peserta Sekolah Lapangan Remaja dikukuhkan sebagai Duta Stunting Remaja dan didorong menjadi penyampai pesan positif terkait gizi seimbang, kesehatan reproduksi, serta pola hidup sehat di lingkungan sekitarnya. Pelibatan remaja dinilai penting untuk membangun kesadaran lintas generasi dan memutus rantai stunting sejak dini.
Bakti BCA juga menyalurkan dua unit alat fetal monitor masing-masing kepada Puskesmas Kayu Tanam di Padang Pariaman dan Puskesmas Pringgarata di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Dukungan ini ditujukan untuk memperkuat pemantauan kesehatan ibu hamil dan meningkatkan kualitas deteksi dini terhadap potensi risiko selama masa kehamilan. Kampanye serupa juga dilaksanakan di Desa Taman Indah, Lombok Tengah, sebagai bagian dari perluasan wilayah intervensi.
Editor : Wahyu Sikumbang
Artikel Terkait
