Cegah Jadi Sarang Hama, Lahan Tidur 20 Tahun di Agam Akan Disulap Jadi Kawasan Produktif

AGAM, iNEWSPadang.ID — Bupati Agam, Sumatera Barat, Ir. H. Benni Warlis, MM, Dt. Tan Batuah, meninjau lahan tidak produktif yang telah terbengkalai lebih dari dua dekade di Jorong Pulai, Nagari Magek, Kecamatan Kamang Magek, Jumat (26/9).
Lahan berupa kawasan rawa itu selama ini belum dimanfaatkan secara optimal dan kerap menimbulkan masalah lingkungan.
Kondisi lahan yang dibiarkan terbengkalai membuatnya berisiko menjadi sarang hama serta sering menimbulkan genangan air ketika musim hujan karena tidak adanya sistem drainase yang memadai.
Dalam kunjungannya, Bupati menekankan perlunya langkah nyata agar lahan tidur tersebut bisa dihidupkan kembali. “Lahan tidur seperti ini harus kita manfaatkan agar tidak menimbulkan persoalan lingkungan, sekaligus bisa memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat,” ujar Benni Warlis.
Sebagai langkah awal, pemerintah daerah bersama masyarakat setempat berencana membangun saluran drainase. Dengan pengelolaan yang tepat, kawasan rawa tersebut diharapkan bisa disulap menjadi lahan produktif yang mampu mendukung ketahanan pangan dan pembangunan nagari.
Peninjauan lahan tidur itu merupakan bagian dari rangkaian kunjungan kerja Bupati Agam di Kecamatan Kamang Magek. Kegiatan diawali dengan pertemuan bersama jajaran pemerintah kecamatan, kepala OPD, wali nagari, serta tokoh masyarakat di Aula Kantor Camat Kamang Magek.
Dalam kesempatan itu, Bupati menegaskan pentingnya membuka ruang komunikasi antara pemerintah daerah dan masyarakat. “Kami datang untuk mendengar langsung apa yang menjadi kebutuhan dan harapan masyarakat Kamang Magek. Aspirasi inilah yang nantinya akan menjadi bahan evaluasi serta dasar dalam menyusun program pembangunan,” ungkapnya.
Selain berdialog, rombongan juga meninjau beberapa titik untuk melihat kondisi infrastruktur dan fasilitas publik. Kehadiran Bupati disambut hangat masyarakat dan tokoh nagari yang menilai kunjungan ini sebagai sarana menyampaikan aspirasi secara langsung kepada pimpinan daerah.
Editor : Wahyu Sikumbang