Trauma Banjir Agam: Neng Hartati Berharap Relokasi Hingga Kirim Pesan Khusus ke Presiden
Baru enam hari setelah kejadian, Neng memberanikan diri menengok rumahnya. Kondisinya hancur lebur; sebagian besar rumahnya sudah tertimbun lumpur, termasuk dua mobil yang terparkir di dalamnya.
“Hati saya hancur. Tidak ada lagi yang bisa diselamatkan,” katanya.
Saat ini, selain berdesakan di posko, Neng dan warga lain juga kesulitan mengakses air bersih. Mereka harus menumpang sumur bor di rumah sebagian kecil tetangga yang selamat. Suami Neng, yang bekerja di pabrik sawit, bahkan harus mengambil izin khusus karena rumah mereka dinyatakan rusak total.
Neng menegaskan, meski kelak rumahnya bisa diperbaiki, dia sudah tidak bisa lagi tinggal di lokasi banjir Sumbar tersebut karena trauma yang mendalam.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta