PADANG PANJANG,iNewsPadang.id — Suara riang tawa anak-anak berpadu dengan keseriusan orang dewasa saat memegang canting, menggoreskan malam di atas kain putih. Di Sanggar Batik Canting Buana, Kota Padang Panjang, suasana 80 tahun Indonesia merdeka tak hanya diperingati dengan bendera dan upacara, tetapi juga melalui goresan budaya: membatik.
Kegiatan bertajuk "Merdeka Membatik" itu menghadirkan puluhan peserta lintas usia, mulai dari anak-anak hingga orang tua. Mereka diberi kebebasan menuangkan ide dan ekspresi lewat motif batik, mulai dari ornamen tradisional, corak modern, hingga tulisan-tulisan penuh motivasi dan kritik sosial.
“Semangat kemerdekaan bukan hanya dirayakan dengan seremonial, tetapi juga dengan cara melestarikan jati diri bangsa. Batik adalah warisan asli Indonesia yang harus terus hidup dalam kehidupan kita,” ujar Widyantin, pemilik Sanggar Batik Canting Buana, Rabu, (20/8/2025)
Menurutnya, kegiatan ini digelar sebagai wujud cinta tanah air yang diwujudkan lewat seni dan budaya. Dengan membatik, generasi muda tak hanya belajar tentang teknik, tetapi juga tentang filosofi kesabaran, ketekunan, dan kebebasan berekspresi—nilai-nilai yang selaras dengan perjuangan bangsa merebut kemerdekaan.
Sehelai kain putih pun seolah menjadi "kanvas kemerdekaan", tempat setiap peserta menuliskan rasa syukur, semangat, dan harapan bagi Indonesia. Ada yang menulis kata “Merdeka!”, ada pula yang menorehkan pesan-pesan kritis tentang lingkungan, pendidikan, hingga persatuan bangsa.
“Membatik membuat saya bangga, karena bisa ikut melestarikan budaya Indonesia. Apalagi dilakukan saat HUT RI, rasanya berbeda dan lebih bermakna,” tutur salah seorang peserta remaja.
Di tengah gempuran budaya global, kegiatan semacam ini menjadi pengingat bahwa kemerdekaan bukan hanya tentang mengenang masa lalu, tetapi juga menjaga dan meneruskan warisan bangsa. Melalui batik, Padang Panjang menegaskan identitasnya sekaligus mengajak masyarakat untuk merayakan kemerdekaan dengan cara yang penuh makna.
Editor : Agung Sulistyo
Artikel Terkait