Air Bah di Silaiang Bawah Mengambil Cinta dan Keluarga Ratna

Agung Sulistyo
Ratna Wati berusaha tetap kuat setelah kehilangan suami dan enam kerabat dalam banjir bandang.

PADANG PANJANG,inews Padang.id-Banjir bandang yang menerjang Silaiang Bawah tak hanya merobohkan rumah dan memutus harapan masyarakat tetapi juga mengoyak hati Ratna Wati, ibu empat anak yang kini harus belajar berdiri tanpa sandaran hidup terbesarnya.

Tahun lalu, banjir bandang menghancurkan rumah Ratna hingga rata dengan tanah. Ia selamat bersama keluarganya, dan dengan sisa tenaga membangun kembali kehidupan dari nol. Namun tahun ini, bencana serupa justru merenggut jauh lebih banyak: rumah, suami tercinta, serta enam kerabat yang masih belum ditemukan.

Di posko pengungsian Kantor Lurah Silaiang Bawah, Ratna duduk memeluk erat anak-anaknya. Air mata yang ia tahan sejak pagi akhirnya pecah ketika sanak keluarga datang memeluknya. “Saya masih tak percaya… semua hilang dalam hitungan detik,” ucapnya bergetar.

Bencana itu datang tiba-tiba, Rabu siang, 27 November 2025, sekitar pukul 11.30 WIB. Padahal malam sebelumnya, Ratna, suami, dan empat anak mereka sempat mengungsi ke tempat lebih tinggi bersama puluhan warga lain. Namun pagi harinya, banyak yang kembali ke rumah untuk mengecek kondisi.

Termasuk Riki Syahputra, suami Ratna. Meski anak-anak sempat menahan, Riki tetap memilih pulang untuk beristirahat sejenak setelah semalam tak tidur di lokasi pengungsian.

“Pagi itu dia bilang, jaga anak-anak baik-baik, karena rumah kami berada di lokasi rawan. Saya tidak tahu itu kalimat terakhir yang saya dengar dari suami,” tutur Ratna, menahan tangis.

Tak lama setelah Riki tiba di rumah, air bah datang tanpa ampun. Deras, cepat, dan menghantam rumah yang bahkan belum setahun ditinggali keluarga kecil itu. Riki tersapu arus dan menghilang tanpa meninggalkan satu pun jejak.

Jasad Riki akhirnya ditemukan di bantaran Sungai Batang Anai dan telah dimakamkan pada Sabtu lalu. Namun duka Ratna belum berhenti. Enam kerabatnya yang lain masih belum ditemukan hingga kini.

“Saya tidak pernah menyangka bencana datang lagi. Rumah kami hilang, suami saya hilang dan sekarang saya hanya memikirkan bagaimana membesarkan anak-anak,”ujar Ratna.

Dengan empat putrinya masing-masing kelas 6 SD, kelas 4, TK, dan si bungsu yang baru berusia tiga tahun Ratna berusaha bertahan di posko. Berusaha tegar, meski dunia yang ia bangun selama ini luluh lantak berkali-kali.

Editor : Agung Sulistyo

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network