AGAM, iNewsPadang.id — Ribuan warga memadati Festival Seni Nagari Tabek Panjang (Art Show Festival) 2025 di Kecamatan Baso, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Rabu (13/8).
Gelaran seni budaya ini berlangsung meriah bertepatan dengan peringatan ke-80 tahun Kemerdekaan RI, menghadirkan kembali tradisi adat Minangkabau yang kian jarang dijumpai.
Salah satu daya tarik utama adalah pameran Tingkuluak Katia, seperangkat kain dan penutup kepala khas Minangkabau yang telah berusia lebih dari dua abad.
Barang langka ini ditampilkan lengkap, mulai dari Kain Saruang Songket Basadua, Kain Panjang Balasia sebagai selendang, Baju Basiba Beludu, hingga penutup kepala Tingkuluak Katia. Dua di antaranya dikenakan oleh Siti Jamilah dari Suku Koto dan Dalina dari Suku Sikumbang.
“Bendanya sangat istimewa karena langka, sudah jarang orang yang menyimpan dan memakainya. Dulu dilipat, tapi sekarang digantung agar tidak rusak. Kami generasi ketujuh yang mewarisinya,” ungkap Dalina Sikumbang, tokoh adat perempuan Bundo Kanduang, yang memperkirakan kain tersebut berasal dari Pandai Sikek.
Festival diawali pawai budaya dari Simpang Sungai Janiah menuju Pasar Baso, menampilkan tarian, musik tradisi, serta prosesi adat yang merekam keseharian masyarakat Minang. Mulai dari tradisi Manukeh dan Maantaan Marapulai (mengantar pengantin pria) hingga Mamanggia Anak Daro Ka Rumah Mintuo (memanggil pengantin perempuan ke rumah mertua), lengkap dengan seserahan dan musik pengiring.
Prosesi adat lainnya seperti Mancari Ayam Ilang, Maantaan Cucu, Turun Mandi, Maanta Pabukoan, dan Manyemai Baniah juga ikut memeriahkan rangkaian acara.
Editor : Wahyu Sikumbang
Artikel Terkait