Wali Nagari Tabek Panjang, Dony Suhendri, SE, menegaskan bahwa festival ini menjadi sarana untuk memamerkan seluruh sejarah budaya lama Minangkabau yang ada di Tabek Panjang.
“Semua sejarah dan tradisi di tiga jorong kami angkat agar tetap hidup hingga generasi berikutnya. Bahkan, Ikan Sakti di Sungai Janiah kini telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda,” ujarnya.
Camat Baso, Imran Pangaduan, menambahkan, pelestarian adat menjadi tantangan di tengah arus modernisasi. “Bagaimana generasi selanjutnya merasa memiliki budayanya, itulah yang perlu kita jaga,” kata Imran.
Wali Nagari Tabek Panjang Dony Suhendri, Camat Baso Imran Pangaduan, bersama perwakilan Bupati Agam dan tokoh masyarakat memukul gendang sebagai tanda dimulainya Festival Seni Tabek Panjang 2025 di Baso, Rabu (13/8). Foto: Wahyu Sikumbang
Selain sebagai ajang melestarikan budaya, festival yang berlangsung dua hari ini menjadi momen silaturahmi warga, sekaligus ruang bagi sanggar-sanggar seni untuk menampilkan potensi daerah.
Perwakilan Bupati Agam turut hadir memberikan dukungan terhadap kegiatan budaya yang telah memasuki tahun keempat ini. (*)
Editor : Wahyu Sikumbang
Artikel Terkait