Menurutnya, penghulu memiliki peran penting sebagai mitra pemerintah nagari. “Keberadaan penghulu di masing-masing kaum akan meringankan beban pemerintah, terutama dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi di kaum tersebut,” jelas Adrizal.
Sebelum puncak acara, KAN telah mengukuhkan Parik Paga Nagari pada 13 September 2025 di Balai Adat Nagari Lasi. Rangkaian kegiatan adat untuk masing-masing suku akan dilaksanakan selama dua hari di rumah gadang yang disepakati.
Prosesi adat dimulai dengan penyembelihan kerbau dan makan bajamba. Suku Jambak akan melaksanakan prosesi pada 20–21 September, disusul Suku Guci pada 23–24 September, Suku Koto pada 26–27 September, dan Suku Sikumbang pada 29–30 September.
Puncak pengukuhan 60 penghulu dijadwalkan pada 4 Oktober 2025 di halaman Balai Adat Nagari Lasi. Acara ini diperkirakan akan dihadiri pejabat provinsi dan kabupaten serta perantau Nagari Lasi dari berbagai daerah serta diusulkan masuk museum rekor Indonesia (MURI) sebagai pengukuhan penghulu baru terbesar/ terbanyak.
“Pengangkatan penghulu kali ini merupakan yang terbesar sepanjang sejarah di Nagari Lasi, bahkan mungkin juga terbesar di Sumatera Barat,” tegas Adrizal.
Momen bersejarah ini bukan hanya pengukuhan penghulu, tetapi juga menjadi bukti vitalitas adat dan budaya Minangkabau yang terus hidup dan diwariskan masyarakat Nagari Lasi dari generasi ke generasi.
Editor : Wahyu Sikumbang
Artikel Terkait
