Mereka merusak pintu dapur dan mencongkel jendela sebelum menyusup masuk. “Waktu itu kami bertiga di rumah. Saya dan istri di kamar, ibu di kamar sebelah. Tiba-tiba pintu kamar dibuka dan seseorang langsung membekap mulut saya,” tutur Marwis.
Dengan nada pelan dan mata yang masih menyimpan trauma, ia melanjutkan, “Sambil menghunus pisau, mereka menanyakan dimana letak emas dan uang. Lalu melihat BPKB motor. Padahal saya sudah tidak bisa bergerak cepat, kaki saya sakit.”
Tak hanya membekap dan mengancam, pelaku juga menyeret Asna (77), ibu mertua Marwis, dari kamarnya ke kamar korban, lalu menyekap ketiganya dalam ruangan dan menguncinya dari luar.
Di kamar itu, para korban hanya bisa pasrah. “Saya haus, stres. Akhirnya saya minum air dari bak mandi. Setelah beberapa jam, saya cari obeng, lalu buka pintu sendiri. Itu sekitar jam setengah empat pagi,” kata Marwis.
Lansia di IV Koto jadi korban perampokan. Terpaksa minum air mentah dalam bak karena kehausan saat disekap di dalam kamar. (Foto: Wahyu Skb)
Asna, yang saat kejadian belum tidur, juga sempat melihat sosok yang mencurigakan lewat pintu yang terbuka.
“Lampu ruang tengah masih menyala, jadi terlihat bayangan orang. Tahu-tahu saya ditarik dari tempat tidur dan dibawa ke kamar anak,” ucapnya dengan suara gemetar.
Editor : Wahyu Sikumbang
Artikel Terkait