AGAM, iNEWSPadang.ID — Bencana alam beruntun yang melanda wilayah Sumatera Barat sejak akhir November hingga awal Desember 2025 memunculkan dampak besar bagi masyarakat. Berdasarkan laporan terbaru pada Jumat, 5 Desember 2025, tercatat 214.032 jiwa terdampak di 16 kabupaten dan kota. Total korban jiwa mencapai 482 orang, termasuk 210 korban meninggal dunia dan 214 warga yang hingga kini masih dinyatakan hilang.
Dari 210 korban meninggal dunia, sebanyak 184 orang telah berhasil diidentifikasi dengan jumlah laki-laki dan perempuan yang sama, masing-masing 92 orang. Sementara itu, 26 jenazah lainnya belum teridentifikasi, terdiri atas 13 laki-laki, 9 perempuan, serta beberapa potongan tubuh yang ditemukan di lokasi bencana. Selain korban tewas, tercatat 22 warga mengalami luka berat dan 36 lainnya luka ringan.
Rentetan bencana yang terjadi mencapai 483 kejadian, meliputi banjir sebanyak 234 kasus, tanah longsor 151 kasus, banjir bandang 33 kasus, pohon tumbang 43 kasus, jalan amblas, angin puting beliung, hingga tiang listrik roboh.
Wilayah terdampak tersebar mulai dari Kota Padang, Agam, Padang Pariaman, Solok, Bukittinggi, Tanah Datar, Pesisir Selatan, hingga Mentawai.
Kerusakan infrastruktur dan pemukiman warga juga cukup luas. Lebih dari seribu rumah mengalami rusak berat, disusul 1.434 rumah rusak sedang, 1.629 rusak ringan, dan 36.922 rumah terendam.
Sebanyak 562 unit rumah bahkan dilaporkan hanyut terseret arus. Di sektor pertanian, kerusakan meliputi ribuan hektare sawah, ladang, kolam ikan, serta ribuan ternak mati atau hilang.
Fasilitas umum pun tidak luput dari dampak, dengan kerusakan pada 355 sarana pendidikan, 74 fasilitas kesehatan, 125 tempat ibadah, 21 kantor pemerintahan, 2.532 kios, serta puluhan jembatan, irigasi, hingga bendungan. Total kerugian sementara ditaksir mencapai Rp1,359 triliun.
Editor : Wahyu Sikumbang
Artikel Terkait
