LIMAPULUHKOTA,iNewsPadang.id-Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) melanda wilayah Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat, akibat kemarau panjang yang melanda daerah tersebut sejak beberapa waktu terakhir.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Limapuluh Kota, Rahmadinol, mengatakan bahwa kebakaran sudah terjadi selama sepekan dan hingga kini masih berlangsung di beberapa titik.
“Sejak sekitar tujuh hari lalu, api mulai terlihat di sejumlah titik. Sampai hari ini, kami mencatat sekitar 10 hektare lahan dan hutan yang sudah terbakar,” kata Rahmadinol , Sabtu (7/6/2025).
Empat nagari terdampak cukup parah dalam peristiwa ini, yakni Nagari Andaleh, Nagari Lareh Sago Halaban, Nagari Guguak, dan Nagari Harau.
Rahmadinol menyebut, mayoritas lahan yang terbakar berada di kawasan perbukitan yang kering dan sulit dijangkau. Kondisi ini membuat proses pemadaman menjadi lebih sulit bagi petugas gabungan.
“Medan yang curam dan akses terbatas menjadi tantangan utama bagi tim di lapangan,” ujarnya.
Dari pantauan udara, kepulan asap tampak membumbung tinggi di kawasan Harau. Selain lahan hutan, api juga menjalar ke area perkebunan milik warga.
Hingga Sabtu sore, proses pemadaman masih dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari BPBD, TNI, Polri, Damkar serta para relawan. Upaya juga dilakukan untuk mencegah agar api tidak merambat ke kawasan permukiman yang letaknya tidak jauh dari titik kebakaran.
BPBD Limapuluh Kota juga menggelar rapat koordinasi lintas instansi untuk mengantisipasi potensi meluasnya kebakaran.
“Kami imbau warga untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar. Masyarakat juga diminta segera melapor jika melihat titik api baru,” tambah Rahmadinol.
Editor : Agung Sulistyo
Artikel Terkait
