Aksi Gembok Gerbang SMAN 5 Bukittinggi Berlanjut, Ratusan Siswa Gagal Ikut MPLS

Wahyu Sikumbang
Wali Kota Bukittinggi Ramlan Nurmatias bersama Polisi mendatangi SMAN 5 Bukittinggi menyusul aksi penggembokan sekolah tersebut. Foto: Istimewa

BUKITTINGGI, iNewsPadang.id — Aksi penggembokan gerbang SMAN 5 Bukittinggi, Sumatera Barat oleh sejumlah ninik mamak di Kelurahan Garegeh terus berlanjut.

Gerbang sekolah digembok sebagai bentuk protes atas tidak diterimanya 177 calon siswa dalam proses Seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2025–2026.

Dampaknya, ratusan siswa baru gagal mengikuti kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) selama dua hari berturut-turut, 14 - 15 Juli.

Perwakilan warga, Hasanudin St. Rajo Bujang selaku Ketua Parik Paga menyatakan kekecewaannya karena banyak anak-anak yang tinggal di sekitar sekolah tidak diterima, meskipun memiliki nilai akademik yang baik dan berprestasi.

Ia menegaskan bahwa aturan seharusnya memprioritaskan siswa berdasarkan zonasi tempat tinggal.

“Sesuai dengan Permendikbud Nomor 3 Tahun 2025, bahwasanya anak-anak diprioritaskan berdasarkan domisili. Sementara anak kami, keponakan kami yang domisilinya di seputaran SMAN 5 tidak diterima,” ungkap Hasanudin saat ditemui di lokasi saat aksi penggembokan.


Salahsatu pintu masuk ruang guru SMAN 5 Bukittinggi dirantai dan digembok saat aksi penggembokan. Foto: Wahyu Sikumbang

Dalam aksi tersebut, warga menyampaikan empat tuntutan kepada pihak sekolah dan pemerintah.

Editor : Wahyu Sikumbang

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network